MAKALAH PAI
KONTROL
DIRI ATAU PENGENDALIAN DIRI
KATA PENGANTAR
Pertama-tama
penulis panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,beserta keluarganya dan para sahabatnya,
dan juga kepada kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti
ajaran sunahnya.
Makalah
ini merupakan hasil observasi penulis dan merupakan salah satu persyaratan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ PAI “ di SMA NEGERI 1 PONTANG
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,dan jauh
dari sempurna,itu di karenakan keterbatasan yang penulis miliki,oleh sebab
itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah penulis
pasrahkan semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.
Ciruas, 17
Agustus 2014
Penyusun
---------------------------------------------------------------------------------------
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian
diri memang terasa sedikit mudah untuk menerangkannya dengan tepat. Tetapi
adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat sesuatu, atau kadang
kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari suatu perbuatan.
Banyaknya bentuk pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa sulit untuk
merumuskan dalam bentuk karakter dari bahasa heran seseorang dan terasa sulit
dalam merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi jika
kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in selalu berkisar pada
kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan.
A.
Rumusan Masalah
Yang rumusan masalah pada makalah
ini :
1.
Apa pengertian pengendalian diri ?
2.
Apa dasar dan dalil pengendalian diri ?
3.
Apa contoh Pengendalian diri ?
4.
Apa hikmah pengendalian diri ?
B. Tujuan
Pembuatan makalah bertujuan untuk :
1.
Mampu menjelaskan pengertian pengendalian diri.
2.
Mampu melafadzkan dalil tentang pengendalian diri.
3.
Mampu menyebutkan contoh mengendalikan diri.
4.
Mampu menyebutkan hikmah tanggung jawab.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB 2
PEMBAHASAN
Ø KONTROL
DIRI ATAU PENGENDALIAN DIRI
1. Pengertian Kontrol Diri
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh
atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena
nafsu-diri memiliki kecenderungan untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh
terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta mengabaikan terhadap
kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa saja yang diinginkan
oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh
nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan mengapa Nabi Saw
menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh
(qital).
Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan
diri (self regulation) merupakan sikap, tindakan atau perilaku
seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai
dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri merupakan satu
aspek penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini
penting sekali dalam kehidupan manusia sebab musuh terbesar manusia bukan
berada di luar dirinya, akan tetapi justru berada di dalam dirinya sendiri.
Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang tersebut selalu diikuti
oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.
Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar
jangan sampai kita melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak
dibutuhkan supaya terjadi harmonis kehidupan sosial. Pengendalian diri akan
menuntun manusia agar lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan, menempatkan
diri pada posisi yang layak untuk dihormati dan dihargai serta menjauh dari
sifat yang bisa merugikan orang lain.
Pengendalian
diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol &
terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan
seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Ada
tiga alasan pengendalian diri :
ü
Pertama, mempunyai kecenderungan
negatif dan positif dalam dirinya. Dan setan (iblis) selalu melakukan berbagai
upaya agar seseorang lebih didominasi oleh kecenderungan negatif dalam dirinya.
ü
Kedua, Penetapan seseorang untuk
menempati sesuatu didahului dengan studikelayakan dan pertimbangan.
ü
Ketiga, Kegagalan besarmanusia dalam
menjalankan tugas disebabkan oleh ketidakmauan dalam mengendalikan diri. Perilaku
manusia didasarkan pada karakteristik dorongan dalam dirinya.
Ø Ciri ciri Seseorang
yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya :
a.
Cenderung menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya
didahulukan
b.
Saling ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah,
karena
khawatir gagal melakukannya.
c.
Sering tidak konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan
atau
mencapai keberhasilan.
d.
Membebani diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak
e.
Dapat mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
f.
Sering jenuh dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehinggan
kedisplinan &
produktifitasnya menurun.
g.
Sering tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .
2. Anjuran Mengendalikan Diri
Segala
apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh Mahfuzh &
telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya Allah yang
tahu dan Dialah yang menentukan segalanya.
Artinya
: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa (yaitu)
orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau sempit
& orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134
3. Contoh Pengendalian Diri
a. Pengendalian diri
terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis
b. Pengendalian diri terhadap
godaan mencontek
c. Pengendalian diri
terhadap nafsu amanah
4. Contoh Sikap Dan Perilaku
Pengendalian Diri
a. Dalam Keluarga
-
Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
-
Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
-
Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
b. Dalam Masyarakat
-
Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.
-
Saling menghormati dan menghargai orang lain.
-
Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c. Dalam Lingkungan
sekolah Dan Kampus
-
Patuh dan taat pada peraturan disekolah
-
Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
-
Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi
Ø
Sikap-sikap Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengontrol Diri
1. Tidur
Sekedarnya
Bagi manusia tidur memiliki dua fungsi utama: membuat tubuh menjadi rileks untuk kegiatan berikutnya dan memberi kesempatan pada otak untuk melakukan konsolidasi dalam pembentukan memori. Mengantuk dan tidur berkaitan dengan jam biologis tubuh yang disebut irama sirkadian dan melibatkan zat otak bernama melatonin yang terutama meningkat produksinya saat gelap datang.
Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu cukup ketika kita merasa pulas dan kemudia rileks dan segar ketika bangun. Ini bukan durasi tidur, tetapi berkaitan dengan kualitas tidur. Kita bisa tidur lebih panjang dan lama, tetapi tanpa kualitas (tidak pulas). Namun kita juga bisa tidur dalam waktu singkat dan berkualitas. Dorongan untuk tidur dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi tidur, dan mengisinya dengan tidur berkualitas, sama artinya dengan kita meminimalkan kecendrungan tubuh untuk diam. Lebih banyak hal yang dapat kita lakukan saat sadar ketimbang tidur. Para penidur biasanya orang malas dan hampir selalu merupakan orang gagal mendapatkan kebaikan hidup. Mengontrol tidur sama halnya mengontrol diri.
2. Bicara Seperlunya
Kontrol bicara menempati posisi kunci dalam upaya kontrol diri karena bicaralah yang membuat manusia menjadi manusia, dan manusia berbeda dengan makhluk lain. Ketika nenek moyang kita bisa berbahasa, dan terutama berbicara, ketika itu pula mereka membangun peradaban besar. Bicara dan bahasa adalah dua hal yang dibawa secara naluriah. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sekali seorang bayi mengenal kata, dan seorang anak mengenal huruf, maka secepat kilat kemampuan bahasa mereka berkembang.
Kemampuan berbahasa juga bisa menjadi sumber bencana. Konflik-konflik yang terjadi disekitar kita umumnya disebabkan karena kita tidak piaway memilih dan memilah mana kata yang boleh diutarakan, apalagi kesesuaian yang diucapkan dan dilakukan, merupakan tingkatan tertinggi dalam kontrol bicara, jika kita perhatikan orang-orang yang tidak bisa mengontrol bicara, terutama mereka yang mengucapkan sesuatu yang tidak mereka lakukan, adalah orang-orang yang tidak bisa mengontrol diri. Perilaku mereka kebanyakan perilaku buruk, sekalipun indah dari luar.
Karena itu, jika kita bisa memilih dan memilah apa yang pantas diucapkan, kita pasti bisa mengontrol diri. Dorongan kita untuk berbicara sangat kuat. Karena itu, bicara seperlunya merupakan kiat sederhana dalam mengontrol dorongan itu.
3. Makan Secukupnya
Seperti berbicara, dorongan untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat. Dalam hal ini, kita bisa jadi tidak berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk mendapatkan makanan kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa mencakar, menggigit, bahkan membunuh. Jika seseorang sudah bisa mendapatkan makanan yang standar, selalu ada kecendrungan untuk mendapatkan makanan yang lebih enak. Kita menggunakan berbagai cara untuk memuaskan naluri makan. Padahal kelezatan makanan hanya dikecap dalam waktu yang sangat singkat, yaitu ketika makanan berada dalam mulut.
Kecendrungan manusia untuk mengenyangkan perut juga merupakan dorongan yang sangat kuat. Tanpa sadar kita semua cendrung memenuhi perut kita dengan segala jenis makanan. Pada akhirnya, makanan dan makanan enak sudah menjadi kegiatan yang otomatis, tanpa kita pikirkan lagi. Makan dan seksual merupakan dorongan terkuat manusia untuk melakukan apa saja. Bahkan melakukan yang melanggar hukum. Jika rakyat merasa lapar dan tidak aman, dapat dipastikan mendorong gerakan revolusi dan akan terjadi revolusi serta kerusahan.
Bagi manusia tidur memiliki dua fungsi utama: membuat tubuh menjadi rileks untuk kegiatan berikutnya dan memberi kesempatan pada otak untuk melakukan konsolidasi dalam pembentukan memori. Mengantuk dan tidur berkaitan dengan jam biologis tubuh yang disebut irama sirkadian dan melibatkan zat otak bernama melatonin yang terutama meningkat produksinya saat gelap datang.
Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu cukup ketika kita merasa pulas dan kemudia rileks dan segar ketika bangun. Ini bukan durasi tidur, tetapi berkaitan dengan kualitas tidur. Kita bisa tidur lebih panjang dan lama, tetapi tanpa kualitas (tidak pulas). Namun kita juga bisa tidur dalam waktu singkat dan berkualitas. Dorongan untuk tidur dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi tidur, dan mengisinya dengan tidur berkualitas, sama artinya dengan kita meminimalkan kecendrungan tubuh untuk diam. Lebih banyak hal yang dapat kita lakukan saat sadar ketimbang tidur. Para penidur biasanya orang malas dan hampir selalu merupakan orang gagal mendapatkan kebaikan hidup. Mengontrol tidur sama halnya mengontrol diri.
2. Bicara Seperlunya
Kontrol bicara menempati posisi kunci dalam upaya kontrol diri karena bicaralah yang membuat manusia menjadi manusia, dan manusia berbeda dengan makhluk lain. Ketika nenek moyang kita bisa berbahasa, dan terutama berbicara, ketika itu pula mereka membangun peradaban besar. Bicara dan bahasa adalah dua hal yang dibawa secara naluriah. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sekali seorang bayi mengenal kata, dan seorang anak mengenal huruf, maka secepat kilat kemampuan bahasa mereka berkembang.
Kemampuan berbahasa juga bisa menjadi sumber bencana. Konflik-konflik yang terjadi disekitar kita umumnya disebabkan karena kita tidak piaway memilih dan memilah mana kata yang boleh diutarakan, apalagi kesesuaian yang diucapkan dan dilakukan, merupakan tingkatan tertinggi dalam kontrol bicara, jika kita perhatikan orang-orang yang tidak bisa mengontrol bicara, terutama mereka yang mengucapkan sesuatu yang tidak mereka lakukan, adalah orang-orang yang tidak bisa mengontrol diri. Perilaku mereka kebanyakan perilaku buruk, sekalipun indah dari luar.
Karena itu, jika kita bisa memilih dan memilah apa yang pantas diucapkan, kita pasti bisa mengontrol diri. Dorongan kita untuk berbicara sangat kuat. Karena itu, bicara seperlunya merupakan kiat sederhana dalam mengontrol dorongan itu.
3. Makan Secukupnya
Seperti berbicara, dorongan untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat. Dalam hal ini, kita bisa jadi tidak berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk mendapatkan makanan kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa mencakar, menggigit, bahkan membunuh. Jika seseorang sudah bisa mendapatkan makanan yang standar, selalu ada kecendrungan untuk mendapatkan makanan yang lebih enak. Kita menggunakan berbagai cara untuk memuaskan naluri makan. Padahal kelezatan makanan hanya dikecap dalam waktu yang sangat singkat, yaitu ketika makanan berada dalam mulut.
Kecendrungan manusia untuk mengenyangkan perut juga merupakan dorongan yang sangat kuat. Tanpa sadar kita semua cendrung memenuhi perut kita dengan segala jenis makanan. Pada akhirnya, makanan dan makanan enak sudah menjadi kegiatan yang otomatis, tanpa kita pikirkan lagi. Makan dan seksual merupakan dorongan terkuat manusia untuk melakukan apa saja. Bahkan melakukan yang melanggar hukum. Jika rakyat merasa lapar dan tidak aman, dapat dipastikan mendorong gerakan revolusi dan akan terjadi revolusi serta kerusahan.
5. Hikmah
a. Dapat menahan emosi
b. Dapat menghindari salah
faham
c. Sabar dalam menerima
musibah
d. Terhindar dari sifat rakus
e. Menjaga dirihingga
tak terisolasi dalam masyarakat
6. Akibat Bersikap Mengendalikan
Diri
a. Bisa menjaga
kehormatan diri
b. Bisa menjaga terhindar dari
sifat yang merugikan orang lain
c. Bisa menjadi teladan
bagi orang lain
d. Bisa menyelesaikan segala
permasalahan dengan lebih jernih.
BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI
"Kedengarannya memang sepele
karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti itulah yang dapat mencegah
amarah menjadi berlebihan.
Disini ada tiga langkah yang dapat dicoba untuk
mengendalikan diri :
Ø Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah :
1.Ambil waktu sebentar
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2.Ekspresikan kemarahan anda
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.
3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
4.Berpikirlah sebelum Anda berbicara
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.
5.Berpikir tentang solusi jangan asal marah
Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.
6.Gunakan
pernyataan 'saya'
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
7.Jangan menyimpan dendam
Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
8.Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan
Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9.Praktek keterampilan relaksasi
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun yang membuat anda relax
10.Tahu kapan untuk mencari bantuan
Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB 3
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Pengendalian diri sangat di butuhkan pada diri
manusia, karena tanpa pengendalian diri manusia bisa hancur. Saat manusia
berada di atas, saat manusia berada di bawah manusia harus bisa mengendalikan
dirinya. Jika manusia berada di bawah dan tidak ada pengendalian diri, maka
kehidupannya tidak akan bertambah baik, malah semakin hancur. Begitu juga saat
manusia berada diatas jika tidak ada pengendalian diri bisa jatuh.
Sebagai ilustrasi jika manusia
berada di bawah pasti akan merasa susah untuk mewujudkan keinginannya,bahkan
tidak bisa, jika tidak ada pengendalian diri maka bisa saja mengambil jalan
pintas dan berbuat kejahatan, jika sudah berbuat kejahatan sudah pasti hidupnya
semakin hancur. Begitu juga dengan manusia jika sudah berada di atas (sudah
sukses) jika tidak ada pengendalian diri, maka dia bisa jatuh kembali.
Terkadang manusia jika sudah sukses banyak keinginannya, karena dia merasa
mampu, seperti ingin mempunyai rumah mewah, mobil mewah bahkan yg negatif
memboroskan uangnya untuk yang tidak perlu, main judi misalnya, ini pasti akan
membawa manusia tersebut kembali pada kehancuran.
Pada dasarnya sifat manusia tidak
pernah puas, tetapi harus di imbangi oleh pengendalian diri, dengan adanya
pengendalian diri bisa membawa kita lebih maju lagi. Dengan adanya pengendalian
diri di dalam diri kita, hidup kita akan lebih tenang.
2.
Saran
Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan
prasangka yang buruk terhadap sebuah kalimat yang keluar dari (mulut)
saudaramu, padahal kalimat tersebut masih bisa engkau bawakan pada yang baik.
untuk ciri-ciri kontrol diri itu referensinya dari mana ya? saya mohon bantuannya
BalasHapusMungkin yang anda maksud macam-macam kontrol diri.
BalasHapusDalil dalilnya apa saja ya?
BalasHapusDalil dalilnya apa saja ya?
BalasHapusDaftar pustaka nya mana ka
BalasHapus